Ini Wejangan Jokowi untuk Ahok


Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Jokowi dan Wakilnya Ahok masing-masing memiliki kharisma yang membuat masyarakat cukup mengaguminya. Jokowi dengan gaya blusukannya serta Ahok dengan sikap tegas dan ceplas ceplosnya.
Tak jarang, bila mereka berada di tempat umum, warga ramai menyerbu untuk sekadar menyapa, bersalaman, ataupun mengabadikan foto bersama. Terkait foto bersama warga itu, ternyata ada wejangan Jokowi kepada Ahok.
“Pak Jokowi bilang, jangan foto berdua saja sama perempuan,” kata mantan anggota Komisi II DPR itu di kampung halamannya di Belitung Timur, Minggu (16/2/2014).
Menurut Ahok, Jokowi khawatir hal itu dapat menjadi bumerang pada politisi Partai Gerindra bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama tersebut. Namun, Ahok dengan nada bercanda berdalih dirinya tidak hanya berfoto berdua melainkan ribuan perempuan dari anak kecil hingga ibu-ibu.
“Tenang Pak, saya sudah foto sama semua perempuan. Tidak hanya dua,” ujar Ahok seraya tertawa.
Tetapi yang terpenting, menurutnya, bukanlah foto berdua dengan wanita. Melainkan tidak ada dana yang mengalir ke rekening mereka. Seperti yang kerap dilakukan sejumlah pejabat dan pengusaha.
“Yang penting tidak ada transferan uang. Langsung cash (tunai) saja,” tandasnya dengan maksud bercanda.[Liputan6.com]

Dikritik Lulung, Jokowi Tanggapi Santai


Ahok.Org – Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menepis anggapan Wakil Ketua DPRD DKI Abraham Lunggana atau Lulung, yang mengatakan bahwa Lasro Marbun tidak pantas menempati posisi sebagai Kepala Dinas Pendidikan DKI. Menurut Jokowi, Lastro adalah orang yang memiliki keterampilan yang baik dalam hal manajemen.
Lulung mengatakan, Lastro tidak memiliki pengalaman mengurus bidang pendidikan. Menurut Lulung, mantan Wakil Kepala Dinas Pendidikan Agus Suradika lebih pantas menempati jabatan sebagai Kepala Dinas Pendidikan, yang sebelumnya dijabat Taufik Yudi Mulyanto. Lulung menyebutkan, Agus memiliki gelar profesor bidang pendidikan sehingga berkompeten menangani bidang tersebut.
Jokowi menegaskan bahwa penunjukan Lasro sudah tepat. Menurut dia, masalah teknis dalam hal pendidikan, termasuk kegiatan belajar-mengajar, dapat ditangani oleh kepala sekolah. Tugas Lasro sebagai kepala dinas adalah menangani manajemen organisasi kedinasan.
“Yang kita inginkan adanya perombakan di manajemen organisasi, agar ada penyegaran, ada perubahan dan tidak monoton,” kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (17/2/2014) siang.
Sebelum terpilih menjadi Kadisdik DKI, Lasro menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana. Adapun Agus merupakan mantan Wakil Kepala Dinas Pendidikan dan kini digeser menjadi Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah.
“(Profesor di bagian arsip) ya ndak apa-apa, wali kota di arsip juga bisa, apalagi profesor. Ini lebih ke manajemen organisasi,” ujar Jokowi tentang sosok Agus. [Kompas.com]