Jokowi-Ahok Kembali Blusukan

Ahok – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membagi-bagikan sembako kepada warga Kampung Beting, Kelurahan Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (3/9). Dalam pembagian sembako itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama turut mendampingi.
Sebanyak 1.000 paket sembako berupa beras 5 kilogram dan minyak goreng dibagikan kepada warga. Saat datang, Jokowi dan Basuki disambut oleh warga yang sudah berkumpul di depan Mushola Al-Fuqolah, mereka pun kemudian menyalami warga yang begitu antusias itu.
Jokowi dan Basuki datang bersama. Jokowi juga mengajak Basuki turut serta bersamanya di dalam mobil RI 1. Kebersamaan mereka ini merupakan untuk kedua kalinya bagi Basuki mendampingi Jokowi blusukan sejak ia jadi Gubernur dan Jokowi jadi Presiden.
Sementara sebelumnya saat masih menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, Basuki pernah blusukan bersama satu kali ketika meninjau Kampung Deret, Jakarta Selatan dan beberapa wilayah lainnya.
Hanya saja pada Minggu (31/8) lalu ketika Jokowi blusukan ke wilayah Jakarta Pusat, Basuki tak tampak mendampingi.
“Iya ini reuni, gubernur dan wakil gubernur,” ujar Jokowi saat ditanya apakah ini reuni atau bukan bersama Basuki blusukan.
Pada kesempatan itu pula, Jokowi dan Basuki mengaku selama perjalanan saat di dalam mobil, sempat berdiskusi banyak hal.
“Kami di mobil bicara banyak hal,” ujar Jokowi.
“Bicara apa Pak? Soal Kampung Pulo, ya?” tanya wartawan.
“Kampung Pulo mah udah basi,” celetuk Basuki kemudian sambil tertawa.
Selain menyalami warga, Jokowi saat itu terlihat membagi-bagikan buku kepada sejumlah anak di lokasi. Saat Jokowi membagikan buku, Basuki turut mengikuti dan bertanya kepada anak-anak tersebut.
“Udah dapat (buku) belum?” tanyanya.
Usai membagi-bagikan sembako dan menyapa warga di sana, keduanya tidak lama kemudian meninggalkan lokasi pertama. Selanjutnya mereka ke lokasi blusukan kedua, yakni Lapangan Kobra, RW. 09, Jalan Tanah Merdeka, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. [Suara Pembaruan/Beritasatu.com]
-
Jokowi Ahok Lanjutkan Blusukan ke Lapangan Kobra Koja, Warga Berebut Salaman
Presiden Jokowi dan Gubernur DKI Ahok melanjutkan blusukan ke Lapangan Kobra, Jalan Tanah Merah, Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakut. Antusiasme warga terlihat saat keduanya datang.
Begitu turun dari mobil RI-1, Jokowi-Ahok yang berkemeja batik lengan panjang disambut ratusan warga yang setia menanti.
Jokowi masuk ke dalam gang kecil dan langsung menuju Lapangan Kobra. Mereka yang sudah berkumpul berebut untuk bersalaman dan memotret Jokowi-Ahok.
“Jokowi! Ahok!” teriak warga, Kamis (3/9/2015) petang.
“Pak Jokowi, Pak Ahok selamat datang, terima kasih sudah datang ke Tanah Tinggi,” teriak pembawa acara.
Mendengar ini Jokowi-Ahok tersenyum. Kemudian keduanya membagikan sembako, buku dan kaos kepada warga. [Detikcom]

Basuki Puji Kualitas Lurah Potensial

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama memuji kinerja para lurahnya. Menurutnya, hanya sebagian kecil saja yang kinerjanya dianggap kurang maksimal.
Dikatakan Basuki, setelah melakukan wawancara langsung, beberapa diantaranya bahkan mengaku mau melaporkan pejabat yang dinilai kurang baik kinerjanya.
“Lurah semua relatif bagus, ada beberapa yang jelek. Di bawah 10 orang saya kira yang memang nakal,” ujar Basuki di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (4/9).
Menurut Basuki, hingga saat ini, masih ada beberapa lurah yang kurang merespon Qlue. Padahal, sistem tersebut dibuat untuk mempermudah masyarakat melaporkan jika ada masalah.
“Ada juga yang tidak mau ada PPSU (Penanganan Prasarana dan Sarana Umum), tidak mau respon Qlue,” ungkapnya.
Basuki mengaku menawarkan jabatan lain kepada lurah yang dianggap memiliki kinerja baik. Sementara bagi lurah yang kurang maksimal akan langsung diganti.
Ia melanjutkan, ada satu lurah yang meminta untuk ditempatkan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) agar dapat menempatkan PNS sesuai dengan potensinya.
“Lurah yang baik kita tawarkan mau tetap jadi pamong, atau tidak? Ada lurah yang bilang, pak saya mau pindah ke BKD pak. Saya mau beresin PNS yang nggak benar,” katanya.
Seperti diketahui, hari ini, rencananya Basuki akan melantik pejabat mulai dari eselon IV, III, dan II. Rencananya, pelantikan akan berlangsung pukul 15.00 nanti. [Beritajakarta]

Gubernur Basuki sedang melakukan interview kepada salah satu PNS
Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mewawancarai langsung sejumlah pegawai negeri sipil (PNS) yang berniat naik jabatan. Setidaknya sekitar 30 PNS diwawancarai langsung dan umumnya terdiri dari staf dan lurah.
Basuki mengatakan, ada beberapa pertanyaan yang diajukan ke PNS, seperti kesiapan menjabat dan penguasaan wilayah atau bidangnya. Namun, ada syarat yang harus dipenuhi, jika ingin naik jabatan. Mereka harus berani mengambil tindakan tegas kepada anak buah yang bermain.
“Saya sederhana saja. Kalau Anda mau naik karirnya, posisinya apa? Mau keluar apa tetap mau dipamong? Terus kamu berani pecat orang nggak kalau dinaikin karirnya? Bawahan mu nggak beres berani pecat nggak? Atasanmu nggak beres berani lapor saya nggak?” ungkap Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (3/9).
Menurut Basuki, sebagian besar yang telah diwawancarai berani meminta posisi untuk jabatan tertentu. Dia pun tak segan-segan untuk mencarikan posisi yang tepat bagi PNS yang berani. “Kita sudah seleksi mereka, umumnya berani minta posisi. Kita usir-usir saja yang nggak beres,” ucapnya.
Bahkan, Basuki juga mendorong PNS angkatan 2010 untuk bisa menjabat sebagai pejabat di eselon IV. Menurutnya, banyak dari mereka yang memiliki talenta. “Saya mau dorong nih. Termasuk angkatan yang 2010 pintar-pintar tuh kita akan pasang mereka di eselon IV,” ujarnya.
Wawancara berlangsung tertutup di ruang ‎kerja gubernur dan hanya berlangsung 2-5 menit untuk setiap orangnya. Berapa PNS yang diwawancarai Basuki seperti Lurah Tanjung Duren Selatan, Devi Riana Sumanthi dan Lurah Rawa Bunga, Agustina.
Agustina mengaku dihubungi langsung salah satu staf Basuki untuk datang ke Balai Kota. Pemberitahuan melalui telepon pada Rabu (3/6), pukul 22.00 malam. “Jam 22.00 malam, staf Pak Gubernur telepon, suruh datang katanya untuk wawancara. Enggak tahu soal apa, kita sih datang saja ketika atasan memanggil,” kata Agustina.
Wawancara lurah dan staf di lingkungan Pemprov DKI Jakarta o‎leh Basuki berlangsung dari hari Selasa (2/9) kemarin. [Beritajakarta]

Ahok – Berkaca dari insiden kebakaran SMPN 49, Kramatjati, Jakarta Timur, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melakukan pembenahan. Ia menaruh curiga dan siap membongkar permainan pembangunan gedung sekolah di Jakarta.
“Kita lagi curiga, kita audit pekerjaan dulu-dulu banyak permainan. Rata-rata konslet listrik berarti kabelnya nggak SNI dong,” kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Jumat (4/9/2015).
Selain kualitas kabel, korsletnya jaringan listrik diduganya bisa terjadi dari jumlah kabel yang tak sesuai perencanaan. Namun, Ahok tak menampik kesalahan bisa juga terjadi pada manusia.
“Atau memang ini kesalahan manusia misalnya di ruang komputer nyolok-nyolok, disambung-sambung terus ditinggal kan biasa kita kan kalau mau nyambung-nyambung lagi. Padahal kapasitasnya kan terbatas. Kalau nyambung dia panas bisa terbakar. Lagi diselidiki,” sambungnya.
Kebakaran SMPN 49 ini diduga karena korsleting listrik AC di slah satu ruangan. Akibat kecelakaan ini,  ruang perpustakaan, laboratorium komputer dan gudang buku hangus terbakar. [Detikcom]

BTP Lantik Kepala Kanreg V BKN Jakarta dan Ratusan Pejabat Eselon

Ahok – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik Kepala Kanwil Regional (Kanreg) V Badan Kepegawaian Negara (BKN) Jakarta I Nyoman Arsa dan ratusan pejabat eselon II, III, dan IV di lingkungan Pemprov DKI, di Balai Agung, Balai Kota, Jumat (4/9/2015) sore ini.
Adapun pelantikan I Nyoman Arsa sebagai Kepala Kanreg V BKN Jakarta berdasarkan Keputusan BKN Nomor 137/KEP/2015.
Pimpinan tinggi pratama atau pejabat eselon II dilantik berdasarkan Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 1819 Tahun 2015 tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pimpinan tinggi pratama di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Ada 15 pejabat eselon II yang dilantik, yakni Andi Baso Mappapoleonro sebagai Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) DKI Jakarta, Mara Oloan Siregar sebagai Asisten Administrasi bidang Keuangan DKI.
Gamal Sinurat sebagai Asisten Administrasi bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI, Abdul Khari sebagai Asisten Deputi Gubernur bidang Tata Ruang, Riana Faiza sebagai Asisten Deputi Gubernur bidang Lingkungan Hidup.
Muhamma Yuliadi sebagai Sekretaris Dewan DPRD, Muhammad Zain sebagai Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Asril sebagai Sekretaris Kota Jakarta Barat, Junaidi sebagai Sekretaris Korpri, Ahmad Yala sebagai Sekretaris Kota Jakarta Utara.
Yuli Hartono sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Energi DKI, Edi Sumantri, sebagai Wakil Kepala Dinas Pelayanan Pajak DKI.
Teguh Hendrawan sebagai Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI, Theodora Carolina sebagai Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, dan Zunada Tobing sebagai Direktur Utama RSUD Duren Sawit.
Sementara untuk jabatan administrator dilantik berdasarkan ?Kepgub Nomor 1801 Tahun 2015 pada 3 September 2015 tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dalam dan dari jabatan administrator.
Untuk pengawas, dilantik berdasar Kepgub Nomor 1802-1818 tahun 2015 pada 3 September 2015 tentang pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian pengawas.
“Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas taufik dan hidayahnya. Hari ini, saya Gubernur DKI Jakarta dengan resmi melantik saudara Kepala Kanreg V BKN Jakarta, pimpinan tinggi pratama, administrator, dan pengawas di lingkungan Pemprov DKI Jakarta. Saya percaya saudara akan melaksanakan tugas sesuai beban yang diberikan,” kata Ahok, sapaan Basuki saat melantik. [Kompas.com]

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, melantik 327 pejabat di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Jumat (4/9). Pejabat yang dilantik tersebut‎ terdiri dari 15 Pejabat Eselon II, 97 Pejabat Eselon III, 215 Pejabat Eselon IV dan satu Kepala Kantor Regional (Kanreg) V Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Pelantikan diawali pengambilan sumpah jabatan dan dikuti penandatangan fakta integritas yang diwakili sejumlah kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang baru dilantik.
‎”Pada hari ini, saya Gubernur Provinsi DKI secara resmi melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama (Eselon II) Pejabat Administrator (Eselon III) dan Pejabat Pengawas (Eselon IV‎). Saya percaya Anda-Anda akan melaksanakan tugas sesuai dengan yang dibebankan,” kata Basuki.
Basuki menyampaikan, sudah cukup puas dengan kinerja pegawai negeri sipil (PNS) dan pejabat saat ini. Khususnya dalam hal kesehatan dan‎ pelayanan publik yang dinilai telah jauh lebih baik.
“Maka saya serahkan ke Kepala Dinas Kesehatan, Anda tentukan sendiri mau ganti siapa bawahan Anda yang bekerja tidak benar. Karena pelayanan kesehatan sudah baik,” tuturnya.
Basuki juga meminta kepada Dinas Kesehatan agar memperbanyak klinik‎ gigi dan dokter, khusus atau spesialis gusi di puskesmas-puskesmas yang ada di kantor-kantor kecamatan. Mengingat, di ibukota masih banyak warga di pemukiman-pemukiman padat penduduk yang kondisi kesehatan giginya buruk.
“Orang -orang di pemukiman yang rumah‎nya padat itu banyak saya lihat giginya rusak. Masalahnya ada di gusi dan giginya turun,” ujarnya.
Menurut Basuki, pelayanan Ketuk Pintu dan Ketuk Pintu Dinas Kesehatan DKI ke pemukiman padat penduduk selama ini telah cukup baik memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi warga. Bisa dibilang pelayanan publik dan kesehatan di Jakarta sudah 70 persen baik.
“Saya kira warga DKI sekarang puas 70 persen dengan pelayanan kita‎. Ini akan terus kita kejar sampai 90 persen. Ekonomi sedang begitu susah, kesehatan dan pelayanan tidak boleh diabaikan,” tegasnya.
Berdasarkan data dari Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI, 15 pejabat Eselon II yang menempati posisi atau jabatan baru terdiri dari Andi Baso Mappapoleon sebagai Kepala Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), Mara Oloan Siregar sebagai Asisten Administrasi dan Keuangan Sekda, Gamal Sumirat sebagai Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekda.
Kemudian, Abdul Chair sebagai Asisten Deputi Bidang Tata Ruang Deputi Gubernur, Riana Faiza menjadi Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup Deputi Gubernur, Muhammad Yuliadi sebagai Sekretaris DPRD DKI, Muhammad Zen sebagai Wakil Walikota Kota Administrasi Jakarta Barat, Asril sebagai Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Barat.
Lalu, Juanedi sebagai Sekretaris DP KORPRI, Ahmad Ya’La sebagai Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Yuli Hartono sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Energi, Edi Sumantri sebagai Wakil Kepala Dinas Pelayanan Pajak, Teguh Hendrawan sebagai Wakil Kepala Dishubtrans, Theodora Carolina Kawinda sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Julaga HC Lumban Tobing sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Duren Sawit. [Beritajakarta]

Pejabat Korupsi Harus Dimiskinkan

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengancam akan membuat miskin pejabat DKI yang masih nekat berbuat korupsi atau mempermainkan APBD.
Basuki menegaskan, sanksi terhadap pejabat korupsi tidak cukup didemosi atau distafkan dari jabatan, tetapi harus dipenjarakan dan disita harta bendanya yang didapat dari hasil kejahatan korupsi.
“Ternyata pecat tidak menyelesaikan masalah. Karena mereka (pejabat) ada yang sudah terlalu kaya karena korupsi,” kata Basuki saat melantik 375 pejabat eselon II, III dan IV di Balai Kota, Jumat (4/9).
Menurut Basuki, untuk memenjarakan para pejabat yang korupsi, ia telah berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya dan Kejaksaan Agung (Kejagung) melalui Memorandum Of Understanding (MOU). Tujuannya agar pejabat korupsi dapat dipenjara seumur‎ hidup, tanpa diberi remisi dan dimiskinkan dengan menyita seluruh harta benda mereka.
“Itu supaya mereka (para pejabat koruptor) bisa mengerti susahnya masyarakat saat ini,” ungkap Basuki.
‎Dalam kesempatan tersebut, Basuki kembali mengingatkan agarratusan pejabat yang baru dilantik agar bekerja dengan jujur dan melayani masyarakat. Bila tidak demikian, bukan tidak mungkin dalam waktu sebulan ke depan, jabatan mereka akan hilang karena distafkan. [Beritajakarta]

Basuki Dorong PNS Staf Jadi Kasie

Ahok – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, sengaja mewajibkan pegawai negeri sipil (PNS) yang masih berstatus staf untuk mengikuti tes lelang jabatan eselon.
Basuki beralasan, di tingkat kelurahan, ditemukan banyak staf yang berkinerja baik, jujur dan mampu melayani masyarakat. Beberapa dari mereka bahkan sudah ada yang berani melapor‎kan permainan atasannya.
‎”Makanya saya buka lelang jabatan lagi. Semua staf wajib ikut tes,”‎ kata Basuki, usai melantik 327 Pejabat Eselon II, III dan IV di Balaikota, Jumat (4/9).
Basuki pun telah mengumpulkan laporan dari para staf tersebut untuk dijadikan bahan evaluasi bagi pejabat Eselon II, III dan IV yang‎ telah dilantik.
“Staf sudah laporkan pola permainan para atasannya. Bagaimana cara nyolongnya, beli apa, itu sudah saya kumpulkan,” ungkapnya.
Menurut Basuki, berdasarkan wawancara langsung dengan para staf yang ikut tes lelang jabatan eselon, banyak juga lurah yang menerima uang hasil jual lapak pedagang kaki lima (PKL) dari oknum RT dan RW di wilayahnya. “Jadi, kita sudah tahu dan pelajari pola permainan oknum PNS,” ucapnya.
Ditambahkan Basuki, para staf yang bekerja jujur dan berani melaporkan kecurangan atasannya akan didorong untuk mendapat jabatan eselon sebagai kepala seksi (Kasie) di kantor-kantor kelurahan, kecamatan hingga dinas.
“Yang bekerja baik, jujur dan punya komitmen, kita mulai mendorong naik menjadi Kasie,” tandasnya. [Beritajakarta]
-
 Alasan Basuki Tunjuk Camat Jadi Pejabat Dishubtrans
Setelah Andri Yansyah, Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama kembali menunjuk camat sebagai pejabat di Dinas Perhubungan dan Transportasi (Dishubtrans).
Dalam pelantikan 327 pejabat Eselon II, III dan IV hari ini, Basuki kembali menunjuk Camat Pulogadung, Teguh Hermawan sebagai Wakil Kepala Dishubtrans.
‎”Seperti yang saya bilang. Kan yang paling tahu wilayah itu lurah dan camat. ‎Kita sudah tes, Andri Yansyah jadi Kepala Dishubtrans DKI dari camat,” kata Basuki, usai pelantikan di Balaikota, Jumat (4/9).
‎Dikatakan Basuki, setelah menempatkan Andri Yansyah‎ dari Camat Jatinegara menjadi Kepala Dishubtrans DKI, penindakan kendaraan yang parkir liar dan pengaturan lalu lintas di ibukota terlihat lebih berjalan dari sebelumnya.
‎”Begitu kita tes, jalan. Kalau kita tunjuk orang yang terlalu ngerti Dishubtrans nanti jadi sombong dan kurang bersinergi dengan polisi dalam lalu lintas,” ujarnya.
Menurut Basuki, dengan menempatkan camat sebagai pejabat di Dishubtrans, penanganan persoalan lalu lintas tidak lagi berorientasi pada proyek. Namun diselesaikan dengan turun dan terjun langsung mengatasi persoalan di lapangan.
“Kalau dulu ngotot mau bikin halte sendiri, bus dan trayek mau bikin sendiri, begitu juga dengan CCTV. Sekarang sudah kita bagi, penambahan armada bus kita kasih PT Transjakarta‎, CCTV ke Diskominfomas dan lelang halte ke BPKAD DKI,” ungkapnya.
Ditambahkan Basuki, bukan tidak mungkin jabatan Sekretaris Dishubtrans nantinya juga dipercayakan kepada para camat.
“Yang penting niatnya. Apa susahnya jadi pejabat. Semua sudah ada, cuma jangan nyolong, terima suap, ikutan aturan saja,” tandasnya. [Beritajakarta]