Sumarsono Kaget Biaya Operasional RT/RW di Jakarta Lebih Kecil Dibandingkan Sulut

Alsadad RudiAcara silaturahmi Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono dan pengurus RT/RW, lembaga musyawarah kelurahan (LMK) dan Dewan Kota di Gedung Pertamina di Jalan Cempaka Putih Tengah, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016).


 Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menilai biaya operasional untuk pengurus RT/RW di Jakarta terlampau kecil. Ia membandingkannya dengan daerah yang pernah menjadi tempat tugasnya, Sulawesi Utara. 

Di provinsi tersebut, Sumarsono menyebut biaya operasional pengurus RT mencapai Rp 1,5 juta per bulan, sedangkan RW mencapai Rp 2 Juta per bulan. 

"Itu di Sulawesi Utara. Saya kaget saat masuk ke DKI Jakarta kok biaya operasionalnya kecil," kata pria yang biasa disapa Soni itu, dalam acara silaturahim dengan pengurus RT/RW, lembaga musyawarah kelurahan (LMK) dan Dewan Kota di Gedung Pertamina, Jalan Cempaka Putih Tengah, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Kamis (15/12/2016). 

(Baca: Gerilya Sumarsono Temui RT dan RW di Seluruh Wilayah Jakarta)

Saat ini, jumlah maksimal biaya operasional per bulan yang didapat pengurus RT di Jakarta adalah Rp 900.000 per bulan, sedangkan pengurus RW sebesar Rp 1,2 Juta per bulan. 

Itupun, jika pengurus RT/RW rajin menyampaikan laporan viaQlue maksimal tiga kali sehari. Menurut Sumarsono, biaya operasional pengurus RT/RW di Jakarta akan dinaikkan dengan jumlah seperti yang ada di Sulawesi Utara. 

Ia menilai jumlah tersebut merupakan jumlah yang pantas mengingat tugas pengurus RT/RW yang dinilainya cukup berat. 

"RT/RW pengayom dan pembina masyarakat. Menciptakan kerukunan antartetangga tugasnya RT, menciptakan kerukunan antarwarga tugasnya RW," ucap Soni.

No comments:

Post a Comment

https://twitter.com/LoVeMaTa
https://www.youtube.com/user/dimensinet
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih