Dari Mucikari Hingga Tanda Tangan Palsu, Ini 5 Pemicu Kemarahan Risma

Jakarta - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dikenal suka turun ke lapangan dan tegas dalam mengurus masalah pemerintahan. Jika ada hal yang tidak sesuai, Risma langsung menegur hingga kadang meluapkan amarah. Apa saja pemicunya?

Risma memang selama ini dikenal tegas dan tanpa kompromi dalam bekerja. Dia juga bukan tipe pemimpin yang duduk di belakang meja. Urusan teknis yang tak sesuai dengan petunjuknya bisa jadi sorotan.

Beberapa momen terekam saat Risma tegas pada anak buahnya. Ada yang terjadi baru-baru ini, ada juga yang sudah lama berlalu. Berikut sejumlah momen saat Risma bertindak tegas:

Teriakan Huuu
Walikota Surabaya Tri Rismaharini sempat marah di hadapan calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan. Risma tidak senang dengan teriakan huu... dari CPNS.

Saat itu Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Surabaya Yayuk Eko Agustin dalam sambutannya mengatakan jika CPNS itu akan dimagangkan selama sebulan di kantor kelurahan dan kecamatan seluruh Kota Surabaya sesuai dengan kebutuhan.

Para CPNS yang hadir itu langsung berteriak 'Huu....u..'

Setelah kepala BKD menyampaikan laporan, giliran Walikota Risma menyampaikan pidato. Dalam sambutannya, Risma menyanyangkan teriakan Hu...

"Saya sakit hati Anda mengatakan seperti itu. Apakaha hina magang di kantor kelurahan," ujar Risma, di Ruang Sawunggaling Pemkot Surabaya Jalan Jimerto, Selasa (1/3/2011).

Menurut Risma CPNS yang bertugas sebagai tenaga pendidik, tenaga kesehatan dan tenaga strategis lainnya lebih beruntung dengan tenaga lainnya yang bertugas sebagai tukang sapu, tukang menggali makam.

Saat magang di kantor kelurahan maupun kecamatan, CPNS tidak hanya mempelajari proses administrasi maupun pelayanan KTP atau lainnya. Tapi juga dapat memanfaatkan untuk pengembangan ilmu dibidangnya masing-masing.

Damprat Mucikari Penjual Gadis Belia
Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya menangkap pelaku perdagangan gadis belia. Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini menyempatkan diri bertemu dengan para korban dan tersangka.

Begitu melihat tersangka Yulianis, Risma langsung mendampratnya habis-habisan.

"Kamu mati rasa ya. Hatimu itu dimana. Kamu itu juga perempuan, kok kayak gitu," damprat Risma sambil berteriak di ruang lobby Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, Jumat (29/6/2012).

Risma mengatakan bahwa jika bukan karena Yuliais, maka para korban tidak akan berbuat seperti itu. Yulianis telah menghancurkan masa depan anak-anak tersebut. Menurutnya jika ingin hancur, lebih baik Yulianis hancur sendiri, jangan mengajak anak-anak tak berdosa itu.

"Kamu itu ngakali Tuhan. Manusia itu milik Tuhan kok kamu jual," tambah Risma masih tetap emosi.

Yuianis yang sebelumnya bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) itu hanya diam saja mendapat dampratan seperti itu. Pembelaan Yulianis yang mengatakan bahwa ia menyesal tak dipercaya oleh Risma.

"Semenjak saya resign 2 bulan lalu, saya baru sekali ini melakukannya. Dia datang ke saya karena butuh uang. Sekarang saya menyesal," kata Yulianis memelas.

"Saya tak percaya. saya tahu orang macam kamu. Saya akan runut kejahatan kamu," teriak Risma

Ngambek Soal Surat Ijo
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini ngambek lantaran kecewa dituding tidak memperjuangkan warga yang unjuk rasa menuntut penghapusan Surat Ijo.

Peristiwa itu terjadi saat ratusan warga unjuk rasa di depan Balaikota Surabaya, Rabu (7/11/2012). Dalam aksinya, warga mendesak agar walikota memenuhi tuntutan warga dengan menghapus surat ijo dan menggantinya dengan sertifikat hak milik.

Warga yang unjukrasa di pintu sisi timur juga membawa poster yang diantaranya bertuliskan 'Hanya di Surabaya 1 objek dikenakan 2 jenis pajak: pajak bumi dan bangunan, retribusi atau sewa tanah hapus surat ijo, Surabaya sudah banyak menerima penghargaan tapi warganya masih menyewa tanah pemkot'.

Risma menemui massa dan menyatakan sudah berusaha untuk mengurus dan menyelesaikan masalah tersebut.

Namun, pengunjuk rasa justru mempertanykan kapan status hak milik bagi rumah warga yang berdiri di atas lahan Surat Ijo itu terealisasi. Mendengar itu, Risma semakin emosi. Risma pun jadi ngambek saat pengunjuk rasa meminta Risma agar tidak mengobral janji saja.

"Kalau bapak tidak percaya, saya tinggal," kata Risma. Ia pun bergegas meninggalkan warga yang unjuk rasa.

Warga yang sudah kecewa pun makin lantang. "Kami cuma meminta kepastian waktu. Dadi walikota kok koyo ngono. Nek gak onok wong cilik yo gak mungkin dadi (jadi walikota kok seperti itu. Kalau tidak ada rakyat kecil ya dia tidak mungkin jadi walikota," teriak salah satu pendemo.

Ikut Padamkan Api
11 Ruko di Pacific Megah di Dupak Surabaya terbakar hebat pada 4 November 2013 lalu. Wali Kota Tri Rismaharini langsung turun tangan memadamkan api.

Risma yang saat itu memakai helm berwarna hitam terlihat berlari-lari sambil teriak. Dia memberi pengarahan agar petugas bisa bertindak cepat.

Risma juga sempat marah pada salah satu supir truk yang menghalangi masuknya mobil pemadam kebakaran ke lokasi.
"Sampean jalan (mobilnya)!" kata Risma dengan nada tinggi dengan menggunakan pengeras suara.

Risma juga terlihat berteriak-teriak kepada petugas dari dinas pemprov Surabaya yang dibawanya untuk menolong para korban kebakaran.

Lapor ke DPR, TTD-nya Dipalsukan
Risma marah tanda tangannya dipalsukan terkait penandatangan surat pengangkatan Wisnu Saktibuana sebagai wakilnya. Risma merasa dirinya tidak dilibatkan dalam menentukan 'pasangannya' di pemerintahan itu.

Risma lantas datang ke DPR RI karena diundang oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso terkait proses pemilihan Wakil Wali Kota. Risma menyampaikan keinginannya agar dugaan adanya cacat prosedur dalam proses pemilihan tersebut diusut tuntas.

"Saya ingin sampaikan bahwa saya mohon diklarifikasi di Komisi II untuk klarifikasi proses pemilihan wakil itu yang saya nerima tembusannya," kata Risma di Ruangan Pimpinan DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2014).

Risma yang memakai batik cokelat dan jilbab warna senada ini menegaskan bahwa ia tak paham tentang dukung-mendukung. Ia datang karena mendapatkan undangan ke DPR RI.

"Saya gak ngerti dukungan. Saya gak tahu. Saya dapat undangan, saya datang, saya sampaikan masalahnya. Bagi saya jabatan itu besok saya bisa mati, nanti sore bisa mati. Kalau nanti sore Tuhan mencabut saya siap, besok siap," ucap Risma.


No comments:

Post a Comment

https://twitter.com/LoVeMaTa
https://www.youtube.com/user/dimensinet
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih