"Pak, Utang Saya Sudah Banyak Banget... "

JAKARTA, KOMPAS.com -- Sandoyo (43), petugas kebersihan Suku Dinas Jakarta Timur, Rabu (16/4/2014), tersenyum malu saat hendak memperlihatkan pesan singkat terakhir dari istrinya. Pesan itu belum dia jawab.

"Utang sy sdh byk bget. Njenengan ga bisa usaha apa ya. Buat jajan si Akmal gitu loh," bunyi pesan itu. Tersamar khas pesan para istri yang meminta kiriman uang, tentang mendesaknya kebutuhan dengan istilah "jajan" untuk anak mereka. 

Istri Sandoyo tidak tinggal di Jakarta. Peni (40), istrinya itu, tinggal di Tegal, Jawa Tengah, bersama anak semata wayang mereka, Akmal (10). Istri Sandoyo bekerja sebagai guru TK.

Empat bulan ini, Sandoyo tak menerima gaji. Janji kenaikan gaji petugas kebersihan menjadi Rp 2,4 juta justru berbalik menjadi gaji yang tak kunjung terbayarkan. Kiriman uang ke desa pun macet.

Belum lagi, Sandoyo juga harus membayar sewa kontrakan Rp 200.000 di Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Sekarang, dia hanya mengandalkan hidupnya pada uang tabungan. "Uang tabungan saya paling tinggal setengah bulan lagi habis," ujar dia saat ditemui di sekitar Tamini Square, Makasar, Jakarta Timur. 

Kebutuhan Peni dan Akmal di desa, aku Sandoyo, bergantung pada penghasilan Rp 1,5 juta Peni sebagai guru TK. Dia pun mengaku beruntung istrinya tak berprasangka buruk soal macetnya kiriman uang. 

"Dia sudah tahu dan percaya kok karakter saya, (gaji saya) enggak bakalan buat yang laen-laen," ujar Sandoyo. Hanya, sekarang Sandoyo tak sanggup memberi jawaban bahkan untuk SMS terakhir Peni itu. 

Biasanya, Sandoyo masih memberikan jawaban, memberi penjelasan mengapa tak ada kiriman uang. "Enggak saya jawab, cuma nanti kalau sudah keluar gaji pasti saya kirimin," ujar dia pelan.

Sebelum menjadi petugas Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur, Sandoyo sudah menjadi petugas kebersihan di wilayah yang sama, tetapi berstatus pegawai swasta. Selama 18 tahun bekerja di perusahaan itu, terakhir kali dia mendapat bayaran Rp 900.000 per bulan.

Dari pendapatannya itu, Sandoyo mengirimkan Rp 600.000 untuk istrinya dan memakai Rp 300.000 untuk memenuhi kebutuhannya di Jakarta. Tabungan menyelamatkan Sandoyo dari utang. "Enggak ada yang nunggak. Paling cuma istri bingung (uang) buat jajan anak," ujarnya. 

Namun, Sandoyo berharap segera ada kejelasan soal bayaran yang tak terbayar empat bulan ini. "Harapan saya (gaji) bisa dibayar buat kebutuhan hidup," ujar dia lugas.

No comments:

Post a Comment

https://twitter.com/LoVeMaTa
https://www.youtube.com/user/dimensinet
Mohon untuk di Jempol dan di SUBSCRIBE yah gan. Terima Kasih