Indikator: Agus-Sylvi Dapat 'Durian Runtuh' dari Kasus Ahok

Survei Indikator menunjukkan elektabilitas Agus Yudhoyono berada di urutan pertama, mengalahkan elektabilitas calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Agus dan pasangannya Sylviana Murni dianggap mendapat keuntungan dari kasus dugaan penistaan agama yang membelit Ahok. 

"Dari data yang ada, tidak bisa dinafikan Agus mendapatkan durian runtuh dari kasus yang sedang membelit Ahok. Suka tidak suka, ada kesalahan dari Ahok memberikan keuntungan kepada lawannya," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi di kantornya, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (24/11/2016).

Burhanuddin mengatakan bahwa elektabilitas Agus bisa memimpin bukan hanya karena kasus Ahok. Tapi, pengaruh itu ada. 

"Terlalu sinis kalau semata karena kasus Ahok, dan terlalu munafik juga kalau kita tidak mengakui bahwa kasus Ahok memberikan keuntungan bagi lawannya," ujarnya. 

Wasekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menepis anggapan dari Burhanuddin tersebut. Dia mengatakan tim Agus-Sylvi tidak pernah mengambil manfaat dari status tersangka Ahok.

"Kita tidak pernah menjadikan itu sebagai durian runtuh dan mengambil manfaat dari apa yang terjadi. Terbukti dari kampanye keliling Agus Silvy tidak mengangkat isu penistaan agama. Mereka lebih fokus untuk menyampaikan program-programnya secara detail," jelas Ramadhan dalam kesempatan yang sama. 

Survei dilakukan pada tanggal 15-22 November 2016. Survei ini menggunakan metode Multistage Random Sampling dengan 798 responden. Margin of Error dari survei ini yakni 3,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel tersebar dari seluruh kota yang ada di Jakarta.

Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni unggul dengan dukungan 30,4 persen, kemudian Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat 26,2 persen dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno 24,5 persen. Yang belum tahu 18,9 persen.